
Kata “Hipnotis”, tetap saja masih
ada yang berfikir jauh ke masa silam bagaimana pertunjukan ini disajikan ke
masyarakat, bagamana seorang yang konon dihipnotis bisa dikendalikan dan
dikuasai pikirannya oleh juru hipnotis, wajar saja jika masyarakat awam
memandangnya bahwa hipnotis adalah ilmu yang tergolong tidak layak dan pantas
untuk dikembangkan dan relatif dihindari.
Munculnya pendapat bahwa hipotis
adalah ilmu sesat, klenik, bahkan dikatakan syihir yang jahat dan diduga
menggunakan unsur / entitas lain penguasa alam kegelapan yang menjadikan orang
merasa ngeri, takut saat mendengar kata hipnotis.
Berbeda dengan tahun sekarang
memang dengan era tahun 1990 an saat pertama kali hypnosis atau lebih dikenal
di Negeri ini dengan sebutan hipnotis, hampir tersebar diseluruh Kabupaten /
Kota besar se Indonesia anda bisa temui banyak penyelenggaraa pelatihan /
training / workshop hypnotherpy.
Dimana kata Hypnotherapy sendiri
secara disederhanakan adalah pemanfaatan keilmuan hipnotis yang digunakan untuk
kepentingan pemyembuhan / terapi, dan sebagian diantara mereka langsung terang
– terangan membuka pelatihan hipnotis dengan untuk banyak aplikasi.
SEBENARNYA HIPNOTIS ITU BAGAIMANA
“ Sebenarnya hipnotis itu
bagaimana ? “ pertanyaan yang
wajar bagi masyarakat umum saat bingung dengan perkembangan saat ini bahwa
maraknya iklan dan penyelenggaraan pelatihan hipnotis disekitar kita bahkan
terang terangan, sementara masyarakat umum belum semua mendapatkan informasi
yang cukup.
Hipnotis itu sendiri sebenarnya
adalah untuk pertama kali dikenalkan oleh seorang dokter Skotlandia yang
berpraktek di Manchester, James Braid ( 1796 – 1860 ), dalam bukunya yang
berjudul "Neurypnology or The
Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism", menjelaskan
bahwa Trance ( kondisi terhipnotis ) tidak ada kaitannya dengan “Animal
Magnetism “ teori sebelumnya yang dikemukakan oleh Mesmer yang lebih
dikenal Mesmerism.
Akan tetapi trance terkait dengan keadaan “Nervous Sleep”, oleh karena itu dr. James Braid memberikan nama untuk pertama
kali kondisi trance dengan nama “Hypnosis” kata yang diambil dari
kata “Hypnos” dari mitologi Yunani
yaitu dewa tidur. Hal ini didasari pada saat itu James Braid melihat fenomenam trance seperti orang yang tidur.
Dan karena telah melahirkan
istilah “Hypnosis”, walaupun merupakan istilah yang tidak terlalu tepat, maka
James Braid dianggap sebagai “The Father of Modern Hypnosis” atau
Bapak Hipnotis Modern.
“ Kenapa banyak beranggapan
hipnotis itu Sihir, melibatkan unsur magic dan ghaib ? “
Melihat dari beberapa sejarah
perkembangan hipnotis, sebenarnya hipnotis sudah ada sebelum sejarah itu
sendiri dicatat, tentu saja saat itu namanya bukan hipnotis sampai dr. James
Braid memberikan nama Hypnosis yang di Indonesia lebih terbiasa lidah ini
menyebut dengan sebutan hipnotis.
Dikutip dari ebook “ Mengenal
Hipnotis Modern “ Karya Inda Majid, bahwa dalam catatan sejarah tertua tentang
hipnotis yang diketahui saat ini berasal dari Ebers Papyrus, menjelaskan teori
dan praktek pengobatan bangsa Mesir Kuno pada tahun 1552 SM.
Diceritakan Ebers Papyrus
diceritakan di sebuah kuil yang dinamai "Kuil Tidur", para pendeta mengobati
pasiennya dengan cara menempelkan tangganya di kepala pasien sambil mengucapkan
sugesti untuk penyembuhan, para pendeta penyembuh tersebut dipercaya memiliki
kekuatan magis oleh masyarakat.
Dan itu terus berkembang di
generasi selanjutnya, seperti seorang Raja Mesir yang bernama Pyrrhus, Kaisar
Vespasian, Francis I dari Prancis dan para bangsawan Prancis lainnya sampai
Charles X ternyata juga mempraktekkan cara pengobatan yang intinya memberi
sugesti kepada pasien untuk sembuh.
Pada sebuah dinding kuil di India
juga digambarkan suatu proses pengobatan pada saat pasien dalam kondisi trance
yang dicapai melalui suatu tarian atau gerakan-gerakan monoton dalam acara
ritual penyembuhan.
Pada sekitar tahun 1500
Paracelsus memperkenalkan suatu istilah Magnetisme, yaitu dengan magnet
seseorang dapat disembuhkan penyakitnya, seperti halnya yang dia lakukan kepada
pasien-pasiennya. Cara pengobatan inilah yang kemudian diadopsi oleh Mesmer.
Jadi kesimpulan penulis sangat
wajar kalau masyarakat sudah sangat kental dengan keyakinan tersebut,
menganggap fenomena ini bagi pelaku dianggap memiliki kekuatan magis, apalagi
di Indonesia bahwa fenomena serupa trance,
sangat lekat hubungannya dengan ritual keagamaan dan budaya satu wilayah
baik terkait penyembuhan atau persembahan.
“ Bagaimana sebenarnya Hipnotis
modern yang saat ini berkembang ? “
Tentunya beda dengan pemahaman
yang sebelumnya di pahami dan di yakini masyarakat terkait fenomena trance / hipnotis, bahwa saat ini yang
banyak dikembangkan dan diajarkan lebih pada pelatihan / workshop hipnotis
modern yang sebelumnya dikenalkan oleh dr. James Braid.
James Braid yang merupakan dokter
dan penulis terkenal di Inggris adalah orang pertama yang mencoba menjelaskan
fenomena mesmerisme dari sudut pandang ilmu psikologi, dimana ia adalah seorang
ahli bedah dan seorang penulis yang produktif yang sangat dihormati oleh
British Medical Association.
Pada tahun 1841, ia melakukan
pemeriksaan medis pertama terhadap seorang subjek yang berada dalam kondisi
trance mesmerisme, melakukan eksperimen pribadi dengan rekan kerja yang ia
percaya dan dari penelitiannya ia berhasil menemukan dan menjelaskan dalam
kerangka ilmiah dan diterima sebagai suatu teknik pengobatan oleh dunia kedokteran
Inggris.
HIPNOTIS MODERN ITU APA
Hipotis modern secara sederhana
penulis bisa simpulkan adalah keilmuan hipnotis yang dipelajari atau digunakan
dengan mengedepankan bukan pada pemahaman hal – hal sebelum dikenalkan oleh dr.
James Braid, bahwa hipnotis modern lebih memandang bahwa fenomena trance / hipnotis dipandang sebagai
fenomena alamiah yang biasa terjadi pada manusia, terkait gelombang kesadaran
manusia yang dinamis dari Beta, Alfa, Theta dan Delta.
Artinya bahwa gelombang kesadaran
manusia yang dinamis naik turun dari sadar, sampai turun ke bawah sadar dan
mendadak naik menjadi sadar dan selanjutnya yang kalau diukut dalam gelombang
kesadaran yang ada diantara beta, alfa, theta dan delta, maka apabila seorang
telah tahu karakteristik dan sifat masing masing gelombang tersebut, maka bisa
digunakan untuk menyampaikan informasi untuk dapat mudah di terima dan diikuti.
Maksudnya bagaimana ?
Maksudnya bahwa misalnya pada
gelombang beta, relatif subjek / orang akan sangat kritis dan tidak mudah
menerima sugesti dan pada gelombang alfa dan theta, subejek sangar sugetif (
sangat mudah menerima sugesti ) maka kondisi ini akan sangat memungkinkan
seorang akan memiliki pengaruh yang besar dan setiap perkataan dan kalimatnya
mudah didengar dan diikuti.
Dalam hal ini penulis lebih
menyederhanakan bahwa belajar hipnotis bukan belajar tenaga dalam atau hal
megik atau melibatkan unsur kegelapan, melainkan belajar bagaimana cara kerja
pikiran, bagaimana pikiran menerima dan memproses informasi sehingga
memunculkan tindakan.
Dan hal ini apabila dikuasi oleh
seorang ia akan mampu berkomunikasi langsung ke pikiran bawah sadar tanpa harus
melalui pikiran sadar yang relatif sangat kritis, jadi saat seorang bisa
berkomunikasi langsung ke bawah sadar pada gelombang alfa / theta bisa jadi itu
akan sangat nyaman dan mudah dipahami dan diikuti, dan tentunya itu semua
dengan syarat dan tentuan berlaku.
Berarti bisa buat kejahatan dong
!!!
Tentu saja bisa – bisa saja, akan
tetapi tidak sesederhana itu, jadi..., walaupun orang berkomunikasi langsung ke
bawah sadar, akan tetapi kalau informasi yang disampaikan bertentangan dengan
nilai – nilai keyakinan subjek / orang yang dihipnotis tentu saja akan ada auto
program bawah sadar yang membatalkan, atau menolaknya.
Contoh :
Saat seorang dihipnotis terus disuruh buka baju atau telanjang, maka
auto program bawah sadarnya ia akan bangkit dan bangun, selama auto programnya
adalah bahwa telanjang dan buka baju adalah hal yang tidak baik.
Akan tetapi berbeda cerita kalau dalam bawah sadarnya bahwa telanjang
dan buka baju bai subjek / orang yang dihipnotis itu yang wajar – wajar saja
ya, tentu saja ia akan mengikuti.
Ok... karena mau magrib, saya
buat artikel ini bersambung..., silahkan tunggu kelanjutan artikel ini
Aziz Amin | Trainer & Hypnotherapist
MPC School of Hypnotism & Griya
Hypnotherapy MPC
0 Komentar