SPONSOR

header ads

Diatas langit ada langit


Di Atas Langit Ada LangitSelamat pagi kompasianer...
Salam positif, sehat dan bahagia,

Seperti tulisan saya sebelumnya sampai hari ini bagi saya menjadi kompasianer yang baaik tidak mudah dicapai ( bagi saya loh ... !!! ).

Ada banyak alasan yang membuat saya belum bisa istiqomah menulis disini, pastilah suatu niat akan megarahkan pada peruwujudan selama ada aksi.

Dan dalam pikiran bawah sadar saya selalu saja ada yang namanya pembelaan dan pembenaran atas ketidakkonsistenan saya dalam menulis khususnya di kompasiana.

DIATAS LANGIT ADA LANGIT

Kalimat ini entah siapa yang pertama kali mengatakan, ini memiliki makna yang sangat luas yang bisa jadi makna yang saya pilih berbeda dengan makna yang ada berikan pada kalimat ini yang memiliki makna yang tersirat dan tersurat.

Kita bisa saja membahas dari sudut pandang yang harfiah atau justru secara filusuf, tapi apapun saya hanya ingin memberikan makna bebas sesuai gaya saya yang “ mbuh “ sak mengalire tapi nggak ngasal juga.

Seorang guru saya pernah mengatakan pada saya “ Ngono yo ngono ziz..., tapi yo ora ko ngono “ yang kurang lebih artinya “ begitu ya begitu, tapi ya tidak begitu juga “, kalimat sederhana yang buat pikiran saya njlimet ini maunya gimana, bilang begini benar dan begitu benar, begini salah ya begitu salah.

Setiap hal yang dianggap salah bisa jadi tidak benar – benar hal yang salah dan sesuatu yang dianggap benar bisa jadi tidak benar – benar benar, pie ? wis mulai mumet... hahahaha

Mungkin kita seringkali bertemu orang yang sepertinya sombong, angkuh, semena – mena dan keras kepala, yang ternyata kita dapati ia adalah orang yag berbeda dari karakter yang sebelumnya kita ketahui, atau justru sebaliknya kita menganggap seorang itu baik, alim dan sangat sopan tapi ia berubah pada situasi dan kondisi tertentu.

Banyak orang saya amati dan termasuk diri saya pribadi, saat kita berada dalam kondisi yang lebih tinggi sedikit, atau bahkan sangat tinggi, maka pola pikir dan tindakan kita akan sedikit bergeser, Self Image atau penanpilan kita berubah, merasa paling tinggi, paling pinter, paling alim, paling sombong, paling jelek... dll seringkali menjadikan kita lupa bahwa “ diatas langit ada langit “

Masih ada orang yang lebih dari apa dan kondisi kita saat ini, perasaan lebih itu seringkali mengeser sifat bak kita pada sifat sifat yang tidak semestinya, bahkan seringkali menjadikan seorang berada dalam kehinaan dan terlihat “ bodoh “, tidak semua orang bodoh adalah benar – benar bodoh, akan tetapi sering kali ia adalah orang pintar yang sombong dan merasa paling pintar dan tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan orang lain yang dianggapnya bodoh.

Banyak orang orang pintar dan merasa bodoh, ia selalu mendengarkan apapun yang bisa ia dengar, melihat apa yang terlihat tanpa campur tangan ego atas apa yang ia miliki dan kuasai, apapun yang terlihat, tersengar dan dirasa adalah bagian dari proses ia belajar, belajar untuk belajar.

Dan merekalah adalah pembelajar sejati, orang pintar yang tidak pernah merasa pintar, orang hebat yang tidak pernah merasa hebat.

Satu hal..., seberapa tinggi jabatan, posisi, karir dan kehormatan anda hari ini masih ada tingkatan diatasnya, dan sepatutnya tidak menjadikan merasa "paling"

Seberapapun miskin, sengsara dan menderita, kembali lagi ada yang lebih dari apa yang dirasa, berfikir positif, akan hadirkah kesehatan jiwa dan memunculkan bahagia.

((( positif, sehat dan bahagia )))

Posting Komentar

0 Komentar